Kisah Batu Mustika Jenis Marjan :
Batu Mustika Ini Merupakan salah satu mukjizat yang telah diberikan oleh Allah swt kepada Nabi Sulaiman a.s. yaitu sebuah cincin yang bertuliskan namanya dan nama Allah swt. Adapun setiap sesuatu yang tertulis padanya nama para Nabi dan nama Allah SWT tidak boleh dibawa ke sebarang tempat seperti tempat-tempat yang hina seumpama toilet, tempat-tempat maksiat dan juga tidak boleh dipakai ketika sedang tidur serta ketika sedang berhadas besar.
Pada masa itu kerajaan Nabi Sulaiman a.s. begitu terkenal serta memiliki wilayah kekuasaan yang luas sehingga anginpun tunduk atas segala perintahnya. Tentunya hal ini memudahkan Nabi Sulaiman a.s. untuk pergi ke suatu tempat yang dihajatinya dengan tidak perlu berkenderaan. Cukup hanya dengan memerintahkan angin untuk membawanya terbang dengan menggunakan permaidani sekiranya baginda yang serta diiringi oleh pembesar-pembesar kerajaannya pada masa itu yang ingin menziarahi daerah kekuasaan baginda yang luas tersebut.
Hingga pada suatu hari, Nabi Sulaiman a.s. bersama dengan pembesar-pembesar kerajaannya pun pergi untuk menziarahi salah satu daerah kekuasaan baginda dengan berkenderaan permaidani yang diterbangkan oleh angin hingga baginda melalui sebuah perkampungan nelayan yang berada tepatnya di tepi laut. Ketika itu baginda melihat rakyatnya yang sedang menjemur ikan, Serta di antara nelayan-nelayan tersebut terdapat gadis-gadis yang turut serta menjemur ikan dan dari kalangan para gadis tersebut, ada seorang gadis yang teramat hitam parasnya dan sama sekali tidak menarik perhatian para kaum pria.
Pada saat Nabi Sulaiman a.s. dan para pembesarnya melalui tempat tersebut, ketika itu sontak penduduk kampung menjadi begitu heran kerana tiba-tiba saja cuaca berubah menjadi redup. Lalu merekapun Melihat keatas dan mendapati rombongan Nabi Sulaiman a.s. sedang melalui kawasan mereka. Pada saat mereka melihat peristiwa itu, tiba-tiba berkatalah gadis yang hitam parasnya tadi: “Alangkah bahagianya aku seandainya aku benar-benar menjadi permaisuri Nabi Sulaiman a.s.”ketika teman-temannya yang lain mendengar ucapan si gadis tersebut, sontak saja mereka mentertawakannya dan mengejeknya dengan kata-kata menghiris hati: “Wahai gadis yang tidak tahu diri, sesungguhnya hasratmu hanyalah sekadar impian. Rupamu yang hitam sama sekali tidak menarik perhatian. kamu pula bermimpi ingin bersuamikan Nabi Sulaiman yang begitu hebat kedudukannya. Sedangkan kami yang mempunyai paras yang menarik tidak pernah mau bermimpi untuk menjadi permaisuri baginda. Apakah engkau tidak menyadari itu bahkan laki-laki di kampung kita inipun belum tentu sudi beristerikan engkau yang begitu hitam legam dan sama sekali tidak menarik hati? Berhentilah engkau berangan-angan!” Riuh rendahlah suara mereka menertawakan si gadis hitam yang bermimpi tad.
Begitu si gadis mendengarkan cemoohan dan hinaan dari mereka, terasa sayulah hati gadis malang tersebut. Dirinya ibaratkan pungguk merindukan bulan. Rupanya yang tidak elok tidak dipinta. Akhlak yang baik tentunya yang lebih lebih utama. Setelah Nabi Sulaiman a.s. bersama pembesar-pembesarnya selesai dari menjelajah ke seluruh daerah kekuasaan baginda, merekapun segera pulang ke rumahnya masing-masing. Setibanya Nabi Sulaiman a.s. di istananya, baginda berkeinginan untuk pergi kekamar kecil. Tapi sebelum itu, baginda melepaskan cincinnya yang bertuliskan nama Allah dan namanya, kemudian diserahkan pada isterinya.
Pada saat inilah datang jin Ifrit dan menyamai dirinya seperti Nabi Sulaiman a.s, kemudian menemui isteri baginda dan berkata: “Wahai isteriku, tolong ambilkan cincinku tadi yang aku serahkan padamu.” Tanpa perasaan ragu, Sang isteri menyerahkan cincin tersebut pada Ifrif , karena menyangka dia adalah Nabi Sulaiman a.s. Ketika Nabi Sulaiman a.s. selesai melepaskan hajatnya, beliaupun meminta kembali cincinnya namun isterinya berkata: “Sesungguhnya aku telah kembalikan sebentar tadi.” Nabi Sulaiman a.s. terdiam heran. Kemudian baginda berkata: “inilah baru kupinta cincin ku kembali wahai isteriku.” Tetapi isteri baginda tetap saja mengatakan bahwa cincin tersebut telah ia serahkan serahkan.
Nabi Sulaiman a.s. merasa bingung serta menaruh curiga. Ia berpendapat bahwasa cincin tersebut telah dicuri oleh seorang yang menyamar sebagai dirinya, kerana isterinya tidak mempunyai alasan apapun untuk menyerahkan barang kepunyaannya kepada sesiapapun juga.Setelah Ifrit mencuri cincin tersebut, iapun bergegas memasuki istana kerajaan dan duduk langsung di singgasana sembari memerintah rakyat Nabi Sulaiman a.s. ke istana dan seketika itu dirinya pun terkedut melihat seseorang menyerupai dirinya duduk di atas singgasana.Pada saat inilah baginda memahami duduk persoalannya.
Kemudian baginda berkata: “Wahai rakyatku sekalian, sesungguhnya akulah Sulaiman, raja kamu yang sebenar.” Rakyatnya menjawab: “Tidak, dia lah raja yang sedang berucap. Kamu bukan raja kami. Raja Sulaiman yang sebenar adalah dia yang sedang duduk di kursi singgasana. Kamu adalah seorang pendusta!”
Ketika rakyatnya sudah tidak percaya lagi pada baginda, hingga baginda pun pergi meninggalkan istana, dan menuju dari satu kampung ke kampung yang lainnya dan masih mengatakan dirinya sebagai Raja Sulaiman tetapi tetap saja mereka menafikannya. Akhirnya baginda pergi ke sebuah kampung nelayan yang terletak di tepi laut, kemudian baginda menyatakan hajatnya untuk turutserta bekerja sebagai nelayan kepada seorang nelayan di kampung tersebut.Kemudian Nelayan tersebut menerima hajat baginda tanpa menyadari bahwasanya ia sedang berhadapan dengan Raja Sulaiman.
Nabi Sulaiman a.s. pun menjalani kehidupannya sebagai seorang nelayan dengan baik dan baginda bekerja bersungguh-sungguh tanpa mengenal waktu dan lelah sehingga menghasilkan ia pun mendapatkan penghasilan yang lumayan dengan para nelayan. Pada suatu hari, ketika baginda duduk beristirahat menunggu waktu makan tengah hari, baginda pun tidur karena kelelahan. Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak gadis nelayan tersebut dengan membawa makanan, dan berkatalah nelayan tersebut kepada anaknya: “Wahai anakku, panggillah Sulaiman untuk makan siang bersama kita.”
Kemudian Gadis tersebut bergegas ketempat baginda yang sedang tidur sambil dikipas oleh seekor ular dengan sehelai daun. Alangkah terkejutnya gadis tersebut ketika melihat keadaan yang luar biasa ini, lalu segera mengabarkannya kepada ayahnya. ketika si nelayan menyaksikan sendiri kejadian tersebut, dia pun menyakini bahwa baginda bukanlahorang sembarangan tanpa menyadari bahwa baginda adalah raja Sulaiman. Tapi kemudian Mereka meninggalkan baginda sendirian hingga pada akhirnya baginda terjaga dari tidurnya dan merekapun menyantap hidangan siang hari bersama-sama.
Setelah beberapa lama Nabi Sulaiman tinggal bersama nelayan, sehingga nelayan itu bermaksud untuk mengahwinkan anaknya dengan baginda. Nabi Sulaiman as sedikitpun tidak menolak kehendak nelayan itu. Maka hiduplah Nabi Sulaiman a.s. bersama gadis hitam yang pernah bercita-cita untuk menjadi isterinya suatu masa dahulu sebagai suami isteri yang sah tanpa gadis itu menyadari bahwa Tuhan telah menjadikan mimpinya menjadi suatu kenyataan. Setelah sekian lama istana yang telah ditinggalkan baginda, dimana jin Ifrit menyamar sebagai Nabi Sulaiman as memberikan pengajaran yang menyesatkan manusia. Berpuncak dari perintahnya yang jahat itu, jin Ifrit pun tidak sanggup menyimpan cincin baginda yang telah dicurinya itu, karena khianatnya cincin itu kemudian dicampakkannya ke dalam laut yang kemudian ditelan oleh seekor ikan. kemudian Ifrit meninggalkan takhta kerajaan. Ketika itulah orang rakyat baru menyadari bahwa orang yang selama ini mengaku sebagai Raja Sulaiman rupanya jin yang menyamar sebagai baginda.
Seperti biasanya, nelayan dan Nabi Sulaiman as keluar untuk menangkap ikan untuk memenuhi keperluan hidupnya. Tidak disangka tidak di duga pada hari itu, masuklah ikan yang menelan cincin Nabi Sulaiman as ke dalam pukat mereka. Ketika Menjelang senja hari, kembalilah mereka ke rumah. Sebagian dari ikan yang ditangkap itu mereka jemur dan sebagiannya lagi dijadikan hidangan makan malam.
Ketika isteri baginda sedang menyiang ikan yang akan dimasak pada malam hari, ia pun terkejut ketika menemui sesuatu dalam perut ikan tersebut yaitu sebentuk cincin yang bertuliskan nama Nabi Sulaiman as dan nama Allah. Kemudian dengan bergegas ia pun memberitahukannya kepada baginda. Alangkah terkejut dan senangnya baginda pada saat itu, tanpa lengah lagibaginda terus mengucap syukur sebanyak banyaknya kepada Tuhan karena haknya telah dikembalikan tanpa ia duga sementaraitu rasa kasih terhadap isterinya pun semakin bertambah.
Setelah cincin tersebut di gunakan baginda, barulah rakyat baginda meyakini bahwa baginda adalah sebenarnya Raja Sulaiman yang mereka sisihkan selama ini. Nabi Sulaiman as pun bermaksud untuk kembali ke istana dan melihat keadaan rakyatnya yang telah begitu lama ia tinggalkan. Baginda juga berniat untuk membawa isterinya bersama-sama tetapi ada yang merasa keberatan dengan niat baginda tersebut karena takut isterinya akan menjadi bahan ejekan karena kehitaman rupanya itu. Kemudian Baginda berdoa kepada Allah Taala agar mengubah rupa isterinya yang terlihat tidak menarik itu menjadi cantik. Doa baginda dimakbulkan sehingga merasa cemburulah teman-teman yang pernah menghina dan mengejek isterinya dahulu. Baginda beserta isterinya kembali ke istana dengan disambut meriah oleh rakyat jelata yang telah menyadari kesilapan meraka. Kemudian pada suatu hari, dikumpulkanlah semuavrakyatnya, baik dari golongan manusia, jin dan hingga binatang karena Nabi Sulaiman ingin mengetahui siapakah yang telah berani mencuri cincin baginda dan menyesatkan rakyatnya dengan perbuatan durjana. dan siapa yang telah melakukan kesalahan tentunya takut untuk bertemu dengan baginda.
Setelah semua rakyatnya di kumpulkan, ternyata yang tidak hadir pada saat itu hanyalah jin Ifrit. Dengan ini, diisytiharkan bahwanya Ifritlah yang telah berani mencuri cincin baginda. Mendengar kenyataan ini, hal ini membuat marah golongan jin terhadap Ifrit kerana telah memalukan bangsa mereka di khalayak ramai. Lalu Nabi Sulaiman as memerintahkan beberapa orang bangsa jin untuk menangkap Ifrit. Bangsa jin yang diperintah itupun segera pergi mencari tempat persembunyian Ifrit.
Pada akhirnya Ifrit ditemukan dan sedang bersembunyi di batu karang di dasar lautan. Ifrit kemudian dihadapkan kepada Nabi Sulaiman as dan kemudian baginda menghukum sesuai dengan kesalahannya.
Dengan memiliki Mustika Bertuah ini Insya Allah akan membuat kehidupan anda lebih baik dan lebih berkembang positif daripada tidak mempunyai Mustika Bertuah sama sekali.
Jika anda sudah mempunyai Mustika/Pusaka jenis apapun dengan menambah Mustika Bertuah ini Insya Allah akan menambah kekuatan Mustika/Pusaka anda menjadi berlipat ganda lebih kuat dan akan lebih cepat mencapai puncak kesuksesan sesuai harapan.
Mustika Bertuah ini bisa dimiliki siapapun, agama apapun, tidak ada pantangan apapun karena kekuatan yang terkandung didalamnya alami dan bukan asmaan/isian.
Batu Mustika ini bisa dimiliki bagi Pecinta Mustika Bertuah maupun Pecinta Batu Permata, sebutan nama Mustika bagi orang yang mengutamakan khasiat sedang nama Batu Permata mengutamakan keindahan Batu Mulia.
Sertifikat Batu Mustika :
Apabila anda ingin Batu Mustika ini di tes di laboratorium terlebih dahulu sehingga batu mustika ini menjadi bersertifikat keaslian, kami bersedia melayani dengan waktu penelitian kurang lebih 1-2 minggu. Apabila dalam penelitian dinyatakan palsu maka kami akan kembalikan uang anda sepenuhnya. Tapi jika anda sudah percaya dengan kami hal itu tidak harus dilakukan karena Garansi Asli dari kami berlaku selamanya.
Dalam semua ajaran disebutkan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia jika manusia tidak berusaha, mempunyai salah satu produk bertuah bagian dari usaha walaupun kita tahu tidak ada satu bendapun yang bisa merubah nasib manusia kecuali Tuhan Berkehendak untuk merubahnya.
Call Center.